Jumat, 24 September 2010

ssssttt... Aku Selingkuh

Aku mengenal wanita ini setahun yang lalu. Cantik,cerdas,imut,dan manja membuatku selalu merindukannya. Setahun ini kami hanya bertemu seminggu sekali,130 km jarak yang membentang memisahkan kami.

Sabtu dan minggu adalah masa paling menyenangkan bagi kami karena selama 2 hari kami bisa memadu kasih dan melepas kerinduan yang meraja dan tertahan 5 hari lamanya. Bagi para pecinta setiap detik berpisah adalah masa yang paling menyakitkan.

Bila antara senin - jum’at kerinduan sudah tak tertahankan, yang bisa kulakukan adalah memandang fotonya berlama-lama dan menyapanya lewat telepon.

Wanita ini tak kalah cantik dari istriku, matanya bulat, rambutnya ikal, kulitnya putih, pipinya gembil…. duh….sejak bertemu dengannya aku merasa jatuh cinta untuk yang kedua kalinya…
Maafkan aku istriku, aku telah berselingkuh
Ya, aku selingkuh karena telah mencintai wanita lain selain istriku. Dan setiap aku bercerita ke istriku bahwa aku teramat mencintai wanita ini selain dirinya, istriku tersenyum kemudian mengucapkan “terima kasih cinta.. “

Wanita itu kini sedang senang-senangnya tertatih belajar berjalan, dan belajar mengeja kata. ” Ba.. Pak..Ba..Pak” begitulah biasanya wanita ini memanggilku, tak dihiraukannya pesanku berulang-ulang untuk memanggilku “ayah”, menggemaskan …..

Ya, wanita itu adalah putri kecilku……

Aku masih bisa mengingat dengan jelas,2 bulan setelah pernikahan kami,sebelum subuh,istriku memberitahukan bahwa dia telah hamil . Alhamdulillah, aku langsung sujud syukur kala itu. Dan setelahnya kisah-kisah mengagumkan dimulai….

3 bulan pertama masa kehamilan istriku, berat badanku turun signifikan, karena ternyata eh ternyata yang suka mual dan muntah-muntah adalah aku, bukan istriku….

Dan istriku mulai dengan hobi barunya bernama ngidam.Minta rambutan pada pagi buta, minta nasi padang pada jam dimana belum ada satupun warung padang yang buka, minta burung dara goreng (untuk yang satu ini paling susah karena baru dapat setelah lebih dari 5 kali keliling-keliling kota). Dueh cinta….

Puncaknya, sore itu tulang belakangku terasa panas sekali, tak terbesit sedikit pun ini tanda-tanda menjelang persalinan karena yang sakit bukan istriku tapi aku.. ya sekali lagi aku sodara-sodara….

Alhamdulillah,selepas rasa sakit itu, pada tanggal 1 November 2008 pukul 02.30 WIB, bidadari kecilku lahir dengan normal dan sehat. Segala puji syukur bagi-Mu… air mataku tumpah dini hari itu…

Naveesah Ersya Sabilah, doa dan sekaligus nama kusematkan untuk putri kecilku.

Dan kini ia tumbuh menjadi gadis kecil yang sungguh menggemaskan, gadis kecil yang selalu tertawa kegirangan saat mengetahui ayahnya datang, gadis kecil yang selalu membuat langkahku selalu berat saat harus meninggalkannya. Pekerjaan di luar kota membuatku harus berpisah dengan anak - istriku untuk sementara waktu.

Alangkah irinya aku kepada setiap ayah yang bisa bersua dengan buah hatinya setiap hari setiap waktu. Alangkah mirisnya aku menyaksikan seorang ayah yang lebih senang berada di kantor dan mengabaikan kesempatan untuk bercengkrama dengan keluarganya, untuk ayah yang seperti itu dengan segala kerendahan hati aku ingin mengucapkan bela sungkawa untuk anda…….

Tidak ada komentar: